• Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Cinta Itu Asyik Namun Jangan Asyik Bercinta

“Oleh karena cinta itu sabar; cinta itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak
sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak
menyimpan kesalahan orang lain. Cinta yang sejati dan murni, cinta yang tanpa syarat (unconditional love)”.

CINTA


ITU


ASYIK!!


Namun Jangan


ASYIK!!


BERCINTA




Cinta itu Asyiik
Nenek dan kakek kita ngak semua tahu dan berpengalaman dengan yang namanya berpacaran, beda dengan anak muda modern masa kini. Konon ceritanya, dulu calon dari nenek atau kakek sudah disiapkan sejak mereka kecil. Artinya sejak kecil sudah ada pasangannya untuk dijadiin isteri atau suami, tidak ada kesemptan memilih-milih lagi. Nah, yang bakal dijadiin pasangan itu bisa aja anak teman, sanak famili atau orang lain yang sudah dipesan atau “dibeli” sejak kecil. Namun jaman sekarang tentu beda, kita hidup di jaman yang semestinya untuk hal cari pasangan, orang tua diharapkan ngak campur urusan. Maunya hunting sediri, lacak dan survey sendiri dan bila perlu orang tua tinggal terima beres, dan yang paling penting ngak sampai malu-maluin orang tua dan orang sekampung. Jangan samapi terjadi NBA, bukan klub Bola Basket yang terkenal itu, tetapi Nikah By Accident Kata orang pacaran itu merupakan kelanjutan dari kenalan kemudian diteruskan dengan hubungan muda-mudi terhadap lawan jenis. (oh ya ,tulisan ini khusus bahas pacaran ama lawan jenis loh ya, sebab di jaman edan ini, ada orang yang pacaran dengan yang sejenis). Jadi di dalam pacaran ini cowok dan cewek saling menjajaki seberapa cocok dan cekcoknya mereka berdua, termasuk latar belakang, watak, karakter, sifat, pendidikan, hobby dan lainlainnya. Pacaran ini melebihi hubungan sekadar sahabat (sohib) atau kawan dekat, namun ini adalah kawan paling dekat dan akrab, yang berusaha mengerti satu dengan yang lainnya.
Kedewasaan berpacaran, tergantung pada prilaku yang sedang berpacaran itu, kadang kita masih menemukan berbagai hura-hura di dalam berpacaran, jadi pacaran itu diidentikkan dengan menonton, makan bareng, pamer diri , lalu memproklamirkan ini loh pacarku, yang mana sih pacarmu? (cantikkan? Tampankan?). Padahal pacaran itu adalah kelanjutan dari masa
perkenalan kita, artinya kita sudah maju satu langkah lagi. Mestinya orang yang berpacaran itu sudah pada tahap keseriusan memikirkan masa depan mereka,
bukan lagi seperti kanak-kanak atau masih ugal-ugalan. Oleh sebab itu di dalam kesempatan yang ada sewaktu pacaran, kita perlu mengisi dengan sebaikbaiknya untuk mencari tahu dan kenal lebih dekat pasangan kita, supaya kelak sewaktu menikah, kita sudah mengenal dia dan tidak menyesal seumur-umur.
Nasi kalau udah jadi bubur, ngak bisa kembali lagi menjadi Nasi apalagi beras. Seberapa lama seseorang berpacaran tergantung pada kedua orang itu, ada orang yang ketemu satu atau dua bulan sudah ngebet banget, setengah tahun kemudian minta nikah. Namun ada yang berpacaran 10 tahun masih belum menikah ( sampai bosen-bosen kali?). Namun kasihan kalau pacaran 10 tahun masih belum nikah, bisa jadi omongan dan gujingan tetangga kanan – kiri. Masyakarat itu jahat, omongannya sangat menusuk dan menyayat hati “Pacaran tok, kapan kawinnya?” Orang kuno bilang cinta itu “dari mata turun ke hati”, itu sebabnya perlu jangka waktu untuk mendeteksi, pada saat pandangan pertama yang dipergunakan adalah mata, jadi mulailah memandang sana-sini melirik, bahkan melotot untuk melihat sejelas-jelasnya yang mana yang cocok, sesudah itu masa kenalan dan pacaran juga diperlukan hati, supaya merasakan cinta kasih
yang sedalam-dalamnya.
Saya punya seorang teman, ketika ia berpacaran, orang tau cewek ngak setuju banget, alasannya si cowok orang ngak punya, sekolahnya juga masih belum kelar menjadi sarjana, kerja juga masih kurang stabil. Singkat cerita, orang tua cewek melarang keras berpacaran. Namun dasar sudah ngebet jatuh cinta, maka larangan orang tua dilanggar dan diabaikan, namun positipnya si cowok berjuang dan berjuang terus. Ia tahu kalau dianggap kurang bonafide, tidak ada gelar dan uang, mobil, rumah apa lagi. Itu sebabnya si cowok giat kuliah sambil kerja, satu dua tahun kemudian ia buka usaha sendiri.
Pada tahun ke tiga si cowok udah sukses, kali ini orang tuanya benarbenar salut pada perjuangan si cowok. Ijin pacarannya pun keluar, luar biasa! Nah ini hal-hal yang positip, perlu dicontoh oleh orang muda, ia tidak sekadar hura-hura dan ugal-ugalan, ada perjuangan yang mati-matian, cintanya murni tidak main-main.. Yang jeleknya adalah apabila si cowok secara diam-diam ngajak kawin lari, itu namanya mau jalan pintas. Akibatnya apa yang terjadi?, Cepat punya anak, gelar ngak dapet, pekerjaan tetap saja sebagai “pengacara” yakni pengangguran yang banyak acara.
Saya sih setuju banget kalo orang yang pacaran itu umurnya sudah “dewasa’ , paling sedikit sudah bisa cari duit. Jangan ntar mau ajak si cewek nonton masih minta pada orang tua, Kalau begitu kan repot!!. Nah, bila si cowok belom bekerja, ntar pacaran mereka jadi kelamaan, karena setiap ditanya kapan mau married selalu saja jawabannya belum siap. Tunggu selesai kuliah, sudah kelar kuliah masih menunggu cari kerja, sudah dapet kerja menunggu ngumpul duit dulu, ntar kalau sudah banyak duitnya, mulai tingkah yang aneh muncul. Cari lagi pacar yang lain pula? Gimana nich?? Kecuali kalau orang tuanya kaya-raya ngak masalah, ada atau ngak ada kerja, orang tua yang bakal sponsori untuk married, bahkan rumah bagus juga udah disediakan. Tetapi mestinya si cewek , perlu pikir dua tiga kali kalau mendapat cowok yang bisanya ngandalin orang tua? Sampai kapan?? N’tar kayak burung dalam sangkar, sangkarnya sih bagus, tetapi si penghuninya tidak merasa bebas.

Pacaran juga ada bahayanya tahu ngak? Mestinya orang-orang dewasa sudah pada tahu! Mengapa saya katakan demikian!. Ketika si cewek dan cowok duduk bersamaan, dekat merapat lagi, wong namanya manusia normal; ada strumnya loh. Nah strumnya kalo ngak terkontrol ada bahayanya, itu sebabnya perlu waspada, saya yakin anda mengerti maksudnya. Di dunia Barat mereka yang pacaran masalah cium dan mencium itu bukan hal yang perlu di sensor, di jalanan lampu merah, di lapangan parkir, di Super Market bahkan yang bikin orang sebel ada yang nekad berada di depan kita, gila n”gak?. Itu namanya mengenyek! Apalagi gayanya terbawa nafsu. Bisa “bahaye…..kate orang Jakarte”
Bagaimana mencari pacar dan di mana tempatnya? Pertanyaan ini cukup seru dijawab, sebab ada orang bilang cari pacar seharusnya di kampus, khususnya di sana banyak bunga-bunga kampus yang bertengger terutama di kantin atau perpustakaannya. Ada yang bilang di kantor tempat kita kerja juga ada, di gereja ada juga? Yang lain bilang di toko buku, belakangan ada toko buku tertentu yang boleh jadi tempat mejeng baik cowok atau cewek, biasanya yang ke sana tidak beli atau baca buku, cuma melihat-lihat saja, sambil cuci mata; mana tahu kenalan dan dapat pacara di sana. Nah, ini motivasi tambahan dari seseorang, selain kuliah , kerja atau beribadah, dan kunjungi toko buku maka ada “Udang dibalik batunya”. Kasihan toko buku!! Jaman sekarang ini bisa juga cari pacar di Warnet (Warung Internet) , kok bisa? Ya bisa saja, melalui chating dengan orang-orang, namun bahayanya banyak yang suka berbohong statusnya. Walau begitu, ada pasangan yang saya kenal sudah menikah dan cara berkenalannnya justru melalui jalur Internet, saat ini mereka sudah menikah dan tinggal di luar negeri. Ada lagi yang saat ini sedang pacaran, asyik kata orang muda. Yang pasti jangan cari pacar di nite club, atau tempat-tempat orang mabuk, dan ekstasi, Anda bakal dapat kerja tambahan, selain orang tua Anda tidak setuju, teman-teman juga, kecuali teman-temanmu semua penghuni di sana.

Oh ya, di bawah ini ada sebuah kutipan yang sudah saya revisi sedemikian rupa, beberapa tips untuk cari pacar yang diselingi dengan gombalgombalan.
Mau coba ?
Pertama : Carilah pacar yang sesuai dengan keadaan anda, jangan seperti pungguk merindukan bulan, pokoknya cari sesuai dengan standard anda. Umpama begini, jika kamu mau menjadi isteri yang Ahli ekonomi, maka kamu juga harus kuliah di Fakultas Ekonomi, supaya pada saat kuliah Anda tidak tamat sekalipun , paling tidak ketemu suami yang Ahli Ekonomi.

Kedua : Carilah pacar yang ganteng dan cantik dan jangan mencari yang jelek, tetapi biasanya yang jelek bakal menjadi jadi cantik kalau sudah jatuh cinta, harus juga yang baik hati. Alasannya ialah, ganteng dan cantik tidak dapat dibeli, memang dari sananya (baca sono), dan tidak akan rugi dapat yang ganteng, namun perlu hati-hati semua yang kelihatan di luar bukan jaminan, kegantengan dan kecantikan segera berlalu bersama waktu, bahkan mereka yang ganteng dan cantik lebih mudah diserobot oleh orang lain. Tingkah laku seseorang dapat berubah 180 derajat, asal ia mau bertobat. Udah itu kalo bisa cari seorang yang pemberani, namun takut akan Tuhan. Pacar yang ganteng en cantik juga akan memperbaiki keturunan di kemudian hari, sekali lagi ini hanya perkiraan bukan jaminan ya!

Ketiga : Carilah pacar yang kaya dan giat bekerja, alasannya materi itu perlu juga lho ! Ya nggak 100% sih, sebab jika Anda punya pacar yang bokek dan malas, walaupun ia seganteng bintang F-4 yakni Tao Ming Se dan Anda bakal sengsara sebab kekayaan segera ludes, Anda harus bantu cari uang dan banting tulang. Tetapi, sebaliknya kalau dianya memang giat bekerja, tidak perlu kuatir.

Ke empat : Di rumah Anda kan ada cermin, jika wajah Anda tidak punya wajah cakep, ya tahu diri sedikit bila milih pacar. Jangan pasang target terlalu tinggi, pasti tidak bakal tercapai. Namun di luar perkiraan Anda dan Anda akan merasa heran, orang-orang yang tidak termasuk kategori bunga kampus, kadang-kadang mendapet suami yang tampan juga.

Ke lima : Jangan terlalu mencintai pacar Anda sehingga lupa segalagalanya apalagi melupakan Tuhan, lupa pelajaran di kampus, lupa pekerjaan dan lupa diri. Saat ini anda baru berpacaran, bagaimana kalau sudah menikah, benar-benar tidak ingat segala-galanya. Kalau di tengah-tengah pacaran kemudian ada maslah dan putus, amak Anda akan susah sekali; bisa gantung diri di pohon cabe.

Ke enam : Ada yang usul kalau stok produksi orang Indonesianya habis, cari pacar yang bule saja, konon cerita mereka yang bule itu pada tinggi ,cakep dan ganteng, asal jangan cari yang pengangguran saja. Warga Negaranya juga Luar Negeri lagi, keren, Anda bakal diboyong ke sana.

Permisi tanya, apakah Anda sudah punya pacar? Apakah di dalam masa berpacaran anda sudah memikirkan keseriusan untuk hidup bersama kelak? Dijamin Anda pasti tidak dilarang orang tua kalau Anda memang sudah dewasa. Sebab apabila dilarang terus-menerus nanti kalian mogok berpacaran, maka mereka bisa kalang kabut. Maka jadilah jomblo. Saat ini yang penting sewaktu berpacaran harus penuh tanggung jawab dan tidak main main. Pacaran bukan dosa, selama berada pada jalur tata-krama, nilai moral etika dan kesopanan. Yang paling penting jangan mempermainkan pacar Anda, sebab “sang pacar” memang bukan barang mainan, walaupun ada orang yang sukamempermainkannya. kualat loh.

BAGAIMANA PACARAN YANG WAJAR?
Pacaran itu pasti akan timbul hal-hal yang baik maupun tidak, artinya kalau pacaran itu dijalankan sesuai dengan aturannya, kemudian tidak macammacam yang artinya tidak melanggar jalur yang ditetapkan Tuhan, maka sebagian besar akan menjalankannya dengan penuh kebahagiaan. Namun sebaliknya, apabila pacaran itu dijalankan dengan semau gue, kemudian tidak takut pada Tuhan, maka jangan harap berkibat baik. Di dunia bebas apalagi di Negara kita yang sudah 60 tahun merdeka, Anda bebas berpacaran, tetapi bebas dalam pengertian bukan sembarangan. Tetap saja ada batas-batasnya, ada batas etika, moral ,sopan santun. Kalau anda berani melanggarnya, maka resiko akan ditanggung sendiri.

Lalu sekarang apa yang dimaksud dengan berpacaran yang wajar?

1. Pacar itu jumlahnya Satu
Yang wajar tentunya seseorang itu berpacaran dengan satu orang, jadi tidak ada istilah ban serep. Pacaran akan menjadi tidak wajar bila sang cowok atau cewek mempunyai niat dalam waktu bersamaan berpacaran lebih dari satu orang. Teman, sahabat biasa saja boleh lebih dari satu dan sebanyak-banyaknya, namun yang dipilih menjadi pacar harus satu; kecuali kalau memang tidak cocok, maka kemudian berpisah dan cari pacar yang lain lagi.

2. Tidak Mengikat
Pacaran berbeda dengan menikah, jadi sifatnya masih belum mengikat, jadi sangat wajar kalau mereka yang sedang pacaran kalau masih memiliki banyak teman, masalahnya memang tidak mengikat. Kalau seandainya masih pacaran saja sudah terikat seperti “terpenjara” , tidak dapat
dibayangkan seandainya sudah menikah.
KIra-kira belasan tahun lalu ketika saya masih menjadi guru, ada seorang rekan kerja saya yang wanita, pacarnya itu pencemburu sekali. Pernah terjadi karena pacarnya tidak dapat menjemputnya hari itu, lalu ada seorang rekan lain guru Fisika mengantarnya ke stasiun bis, maka keesokan harinya timbul masalah. Cowoknya itu datang mencarinya, dan timbul perkelahian, sungguh memalukan.

3. Dewasa
Dalam hal berpacaran juga diperlukan kedewasaan, di depan kita sudah sebutkan bahwa pacaran yang hanya hura-hura, makan-makan, jalan-jalan, nampaknya hanya menghambur-hamburkan uang dan waktu. Tidak ada waktu untuk saling mengenal satu dengan yang lain. Setiap orang itu unik, latar belakang berbeda, sifat dan cara didik dari orang tua juga berbeda. Semua perbedaan ini akan coba dipersatukan dalam jangka waktu yang tidak diketahui namun singkat. Ada orang yang hanya pacaran setengah tahun sudah menikah, ada yang lebih dari itu. Diperkirakan tidak cukup waktu untuk mengenal lebih dalam, oleh sebab itu pacaran merupakan kesempatan yang ada untuk kedewasaan kita mengenal satu dengan lainnya. Perbedaan pendapat dan konsep ada kemungkian terjadi, namaun merke yang dewasa memiki sikap hormat dan menghargai pendapat orang lain.

4. Seimbang
Seimbang di dalam arti yang luas, ekonomi, pendidikan, umur dan iman kepercayaannya. Terlalu banyak ditemuakn persoalan kalau merka yang berpacaran dan tidak memperhatikan keseimbangan ini. Memang tidak semua, tetapi umumnya, mereka yang dari keluarga kaya akan menganggap remeh yang miskin, mereka yang berpendidikan akan merasa lebih hebat. Demikian juga umur, memang cukup mengagetkan kalau kita melihat ternyata ada pasangan yang perbedaan umurnya menyolok. Beberapa pasangan menjalani hubungan dengan penuh kesetiaan, namun tidak jarang juga mereka menjalaninya dengan berbagai motivasi, ada yang karena melihat harta kekayaan sehingga si cewek bersedia menikah dengan yang beruban, walaupun yang ganteng dan muda banyak menanti.

5. Kasih
Saling mengasihi adalah kunci utama di dalam berpacaran yang wajar. Mengasih juga bukan di dalam pengertian merasa kasihan kepada pacar kita. Tetapi kasih yang muncul dari hati yang terdalam, yang dimulai dengan pandangan pertama, kemudian diteruskan dengan saling mengenal satu dengan yang lain. Pacaran yang wajar seharusnya terjlain saling kasih-mengasihi, sebab ini merupakan fondasi pentingnya. Tanpa cinta kasih namanya bukan pacaran , itu hanya teman atau sahabat karib.

6. Sabar & Menguasai diri
Cinta kasih itu menghasilkan kesabaran, dan pacaran yang wajar juga perlu kesabaran, tidak boleh mendahului apabila belum saatnya. Mereka yang berpacaran mesti menahan diri, tidak boleh melanggar wilayah dan batas etika serta moral, terutama di dalam keeratan hubungan. Berpacaran bukan patokan

mati untuk menikah, itu sebabnya kalau suatu saat memang tidak cocok, maka tatkala kedua insan itu mengambil keputusan untuk pisah, maka perpisahannya juga merupakan perpisahan yang baik-baik, artinya mereka bukan menjadi musuh, tetapi terjadi perubahan dari teman istimewa menjadi teman biasa. Sekarang saya ingin bertanya pada anda yang lagi berpacaran? Apakah pacaran anda pada posisi yang wajar? Atau sudah tidak wajar sehingga melewati batas –batas terlarang. Pacaran yang tidak wajar akan merugikan kedua belah pihak baik cowok maupun cewek, sebab kesannya mereka tidak menghargai satu dengan yang lain. Kembalilah ke batas yang wajar!!


JATUH CINTA, BERJUTA RASANYA
“ Jatuh cinta, berjuta rasanya”, Wow. ... ini kalimat yang saya pernah dengar sewaktu masih remaja, tatkala lagu ciptaan nenek cantik Titik Puspa yang dikumandangkan oleh Mr. Eddy Silitonga masuk deretan hits di tangga lagu-lagu popular Indonesia. Saat ini saya kurang tahu lagu-lagu cinta yang beredar di Indonesia yang popular, tetapi saya yakin ada banyak lagu-lagu yang diciptakan pasti berbumbu cinta.
Pada umumnya semua orang sangat terkesan dengan yang namanya
cinta, beberapa film yang sangat terkenal semenjak jaman dahulu sampai saat ini di Indonesia mulai dari Romeo and Juliet, Endless love, Titanic, Sam Pek Eng Tai, lalu sederetan film lain Gita Cinta dari SMA, Meteor Garden yang dari F-4, lalu yang terbaru sebuah film Nasional Ada apa dengan Cinta?, belum lagi film Telenovela, semuanya memasuki box office ditambah sebuah film Nasional yang diprotes peredarannya “Buruan Cium Gue Dong?”. Lalu juga bintangbintang film yang terkenal main film cinta, ada Rano Karno yang dipasang dengan Jessy Gusman atau Lidya Kandau, dan kalau film Hongkong ada Teng Kuang Yung dan Liem Chin Shia dan sebagainya. Sedangkan penontonnya dari berbagai kalangan dan usia, orang-orang kaya sampai abang becak, dari yang ngak ngecap sekolah sampai para sarjana. Kenapa demikian? Karena cinta itu sangat indah, menarik sekali dan menakjubkan. Cinta dapat melahirkan tertawa hingga cucuran air mata.

Tatkala kita berbicara tentang cinta maka bakal timbul kesan yang
berbeda bagi orang yang mendengarnya, tergantung bagaimana pengalaman masing-masing tentang cinta itu sendiri. Ada yang menangkapnya dengan wajah cemberut, ada yang tersipu malu, ada yang memerah pipinya bahkan ada yang tersenyum bahagia. Ada lagi yang pura-pura tidak tahu, malu tetapi mau dan ada yang marah. Yang terakhir ini bagi mereka yang marah mungkin merasa pernah kecewa dengan cinta. Cinta bisa membuat orang makan es cream segelas berdua, tetapi cinta juga dapat membuat orang meneguk Baygon berdua. Sementara itu jarak antara cinta dan benci itu bertetangga, sedikit saja orang yang bercinta itu melanggar komitmen, akan berubah menjadi benci. Mungkin pertama seperti judul lagu pop lima belasan tahun yang lalu, “Benci Tapi Rindu” yang dinyanyikan oleh Diana Nasution, lalu kalau tidak bertahan lagi akan berubah menjadi “Selamat Jalan Sayang” yang dinyanyikan oleh Nur Afni Oktavia, dan akhirnya muncul kalimat di dalam nyanyian lagu itu yang berkata “Terlambat sudah kau datang padaku”? Cinta dapat menghasilkan kalimat tiada maaf bagimu!

Cinta itu membuat orang geregetan, serba salah, salah tingkah, hidupnya berubah, menjadi necis, atau secara total berbalik 180 derajat. Seorang penyanyi yang bernama Gombloh pernah bilang cinta itu membuat “tahi Kucing terasa cokelat”, tetapi saya kurang yakin tentunya, kalau anda hendak mencoba mencicipinya, saya tidak melarangnya. Sekarang kita bertanya, sebenarnya apa itu cinta? Anda masih ingat pantun seperti ini bukan? Dari mana datangnya Lintah? Dari sawah turun ke kali. Dari mana datangnya cinta? Dari mata turun ke hati. Jadi cinta itu dikatakan dari pandangan mata turun ke hati seseorang. Tetapi mungkin anda ingin protes, sebab ternyata orang buta pun bisa bercinta, nah ini bagaimana lagi? Apakah pantun tersebut salah? Atau bagaimana!

Mari, kita bertanya kembali arti cinta itu? Cinta itu merupakan suatu ungkapan perasaan sayang yang paling dalam dan tidak dapat diwujudkan oleh suatu barang atau apapun, cinta itu menyangkut perasaan kita terhadap seseorang atau suatu benda, namun biasanya cinta itu identik dengan rasa sayang antar lawan jenis, misalnya cowok ke cewek atau sebaliknya.

Di jaman gila-gilan ini, ternyata mereka yang cowok dengan cowok atau sebaliknyapun dapat bercinta. Bahkan ada gereja-gereja di Amerika yang sudah mengakui pernikahan kaum homo dan lesbian, dunia semakin edan!! Firman Tuhan diputarbalikkan. Itu sebabnya ada seorang ibu pernah mengatakan, bersyukurlah, kalau anak anda ngerti berpacaran, jadi dia mengerti cara pilih pasangan lawan jenisnya.

Cinta berawal dari suka yang kemudian terus berkembang dan terbentuk tanpa terasa, bahkan menjadi sangat terikat antar satu dengan lainnya dengan wujud sayang, sehingga mereka yang sudah terpikat tidak mudah menghapuskan rasa cinta dari dalam hatinya. Apabila orang tersebut tidak siap, maka putus cinta dapat berakibat malapetaka, misalnya sakit jiwa bahkan ada yang bunuh diri. Ada pula yang gara-gara pernah kecewa pada cinta, ia memutuskan untuk hidup selibat atau menyendiri, tidak mau bercinta lagi. ‘Kata cinta itu (love) merupakan suatu kata yang sangat banyak maknanya, anda akan bingung sendiri ketika mencoba mendefinisikan sesuai dengan kamus cinta yang anda baca. Misalnya ada yang mengatakan kita mencintai jantung hati kita, akan tetapi kita juga mencintai Bakmi atau Orange Juice. Apakah dengan kata lain kita membandingkan kekasih kita sepadan dengan Bakmi atau Orange Juice? Tidak juga! Itu sebabnya bingung bukan??

Bagaimana rasanya jatuh cinta?
Pertanyaan ini cukup menarik untuk disimak? Orang yang jatuh cinta merasa semuanya berbunga-bunga, kadang senyum- senyum sendiri, lalu mulai sisir rambut berulang kali, para gadis yang tubuhnya subur berusaha mengurangi hingga mencapai berat yang standard, ia rela tinggalkan makanan yang enakenak, padahal kemarin dahulu sebelum jatuh cinta, makanan itu disantapnya. Dari mulai cokelat, Mc Donald dan Kentucky Fried Chicken, namun sekarang makanannya vegetarian, minumannya pun berubah menjadi teh pahit saja. Menarik juga kalau anda pernah menonton salah satu saja film India, biasanya selain menyajikan adegan perkelahian juga ada adegan cinta. N’tah kenapa kalau di film India , orang-orang yang bercinta itu selalu berlari-lari dan sembunyi di bawah pohon-pohon. Sambil bergandengan tanganmenyanyi, ini merupakan ciri khas orang India. Beda kalau orang Barat yang bercinta, mainannya di kamar, nah ini lebih repot dan sering melewati batas teritorial. Ada seorang penulis yang sering menulis di surat kabar mengatakan bahwa jatuh cinta itu dapat membuat orang jadi bodoh? Waw… menarik juga disimak? Kenapa bisa jadi bodoh? Saya coba mengerti apa maksudnya? Pikir punya pikir, benar juga sih, orang yang jatuh cinta bisa jadi seperti orang bodoh.

Kadang senyum sendiri, tertawa sendiri, kadang bicara sendiri, kadang lihat cermin lama-lama sambil bolak-balik kayak fashion show, namun kadang menangis sendiri, kadang menjerit, kadang marah-marah. Sungguh aneh bukan? Syukurlah, ini masih batas yang normal, namun ada yang lebih parah kadang pergi ke tempat yang jauh menyendiri, lalu mencoba lompat ke sungai, mencoba gantung diri ( kalau di pohon cabe rawit sich ngak masalah, namun kalau yang dipilih pohon Kedondong bisa repot, bahaya sekali) dan pernah terjadi ada yang meneguk obat nyamuk di kamar mandi sebuah restoran, untung orangnya tertolong; namun sudah cukup meresahkan dan menyusahkan orang banyak. Inilah kira-kira rasanya orang yang jatuh cinta. Jadi benar sekali sih cinta itu berjuta rasanya, cukuplah berjuta, kalau bermilyar rasanya akan puyeng sekali? Sebab berjuta rasanya saja sudah cukup puyeng! Gimana ? Apakah anda lagi puyeng? Kalau puyeng, pasti lagi jatuh cinta, oh jatuh cinta, berjuta rasanya!!


PASANGAN ANDA MENJADI
THE F-I-R-S-T


Ada orang bilang, waktu pacaran tolong buka mata lebar-lebar, setelah menikah harap tutup sebelah mata, apa artinya kalimat ini? Artinya sewaktu pacaran, masih ada kesempatan mengganti pacar seandainya tidak cocok, namun apabila setelah menikah, yang tidak cocok itu harus mau tidak mau dicocokkan, salah sendiri karena ngak milih dengan jeli. Di gereja-gereja tertentu dibuat peraturan bahwa pasangan yang mengikuti kelas konseling pranikah tidak boleh menentukan hari pernikahan atau memesan restoran untuk pesta terlebih dahulu, sebab kalau di tengah pelajaran konseling ternyata mereka merasa tidak cocok, masih ada kesempatan untuk membatalkan pernikahan itu. Apa gunanya, kalau sang pendeta memberkati pasangan yang bertengkar terus, hal ini akan menjadi penderitaan seumur hidup.
Pasangan pernikahan yang serasi itu tidak berarti di dalam rumah tangganya bebas dari pertengkaran, justru ada orang bilang pertengkaran itu merupakan bumbu di dalam keluarga, asalkan tidak ringan tangan, artinya tidak main pukul memukul. Itulah sebabnya diperlukan hikmat untuk menempatkan pertengkaran itu pada situasi dan kondisi yang tepat. Ada seorang rekan saya menganjurkan bahwa apabila suami isteri bertengkar harus diperhatikan fokus dalam konteks persoalannya, jangan mencampuri hal-hal yang di luar konteks, jadi konsisten pada topiknya Misalnya kalau yang dipermasalahkan adalah masalah A jangan mengungkit-ungkit masalah B apalagi masalah B itu sudah terjadi tiga bulan yang lalu. itu artinya di luar konteks. Kadang hanya karena komunikasi yang mandeg, salah pengertian, cemburu buta, telah menciptakan reaksi yang menggemparkan, hal semacam ini harus diwaspadai oleh pasangan cowok dan cewek.

Saya coba menawarkan sebuah akronim utk menggambarkan tentang cinta kasih seorang cowok terhadap cewek dan sebaliknya. Dengan singkatnya jadikan pasangan anda itu the F I R S T.
1. F = Faith
2. I = Inisiatif
3. R = Relationship
4. S = Sharing
5. T = Talking

F = Faith
Jurus ini mau tidak mau dikeluarkan juga, soalnya kalau seseorangasal comot mencari pacar, cukup sulit juga nantinya. Apalagi dari tadi kitaudah bilang orang yang pacaran itu bukan suatu kegiatan mainan, sebab risikonya cukup besar, buktinya ada yang stress, depresi berat dan bunuh diri gara-gara pacaran. Nah, pilihlah yang beriman, artinya yang takut akan Tuhan, dan takut akan Tuhan yang sama. Seorang yang memiliki pacar yang takut Tuhan bakal aman, sebab ia bakal dipercaya walaupun berpisah lama. Namun bukan itu tujuannya, yang paling penting kalau imannya sungguh-sungguh pada Tuhan, maka segala persoalan hidupnya bakal ada jalan keluar, walaupun prosesnya tidak lancar.

I = Inisiatif
Inisiatif itu penting, sebab mereka yang berpacaran tidak sedang berpacaran dengan patung, yang dihadapi adalah manusia yang hidup memiliki akal pikiran dan perasaan. Yang dimaksud dengan inisiatif di sini adalah satu dengan pasangannya senantisa berusaha menjadi yang terbaik bagi pasangannya, saling mencintai. Tidak memerlukan aba-aba atau keluhan, setiap kebutuhan yang diperlukan oleh pasangannya sudah dipantau jauh-jauh hari dan selalu berusaha untuk membantunya memperlengkapi dan mencukupi apa yang dibutuhkan. Bayangkan saja kalau si cowok dan cewek saling memperhatikan, pastilah tidak ada tempat untuk menerima perhatian dari luar.
Namun seandainya satu dengan yang lain tanpa inisiatif sama sekali, tentunya mereka bakal mendapat perhatian dari yang lain, inilah yang sering kali menjadi penyebab terluka dan tersayatnya cinta itu, dan yang paling penting adalah kalau ada kekeliruan harus dijelaskan dari hati-kehati, bukan dengan kemarahan yang tidak terkontrol.

Pada zaman dinasti T’ang ; tersebutlah seorang pemuda yang bernama Wang III. Ia merupakan seorang pemuda desa yang bodoh. Suatu hari istrinya menyuruh Wang III membeli sebuah sisir. Karena takut sang suami lupa maka ia menunjuk bulan yang berbentuk sabit di langit dan berkata "belikan aku sebuah sisir, tetapi bentuknya harus sama seperti bulan itu. " Beberapa hari kemudian, tibalah bulan purnama. Wang III ingat kembali apa yang di pesan sang istri. Maka iapun pergi membeli sebuah cermin yang berbentuk bulat sesuai dengan bentuk bulan. Ketika sang istri melihat cermin itu, betapa kagetnya dia dan cemburu, lalu ia berlari pulang ke rumah orang tuanya dan berkata "Suami saya rupanya sudah main serong dengan seorang perempuan lain." Sang ibu mertua melihat ke cermin dan sambil mengeluh kemudian berkata " Seharusnya ia memilih seorang wanita yang muda ! Mengapa ia mengambil perempuan yang tua dan jelek ini ?" Ketika seseorang merasa pasangan anda kurang berinisiatif untuk memperhatikannya, bahkan sekarang perhatiannya ditujukan pada orang lain, maka perlu diselesaikan dengan cinta, tidak seperti cerita di atas yang cara penyelesaiannya dengan membabi buta.

R = Relationship
Menjalin hubungan termasuk yang sangat penting juga dalam pacaran, sebab melalui relasi ini, satu dengan yang lain dapat saling mengenal lebih dalam lagi. Agak sulit kalau pada jaman dulu orang berpacaran dengan jarak jauh, selain jaraknya jauh, mereka juga tidak terjalin relasi yang baik.. Jadi boleh dibilang satu dengan yang lain tidak saling kenal. Nah, yang tidak saling kenal ini kemudian bakal menikah, dan mereka hidup di dalam satu atap. Latar belakang keluarga, pendidikan, karakter, sifat, hobby dan sebagainya semua beda, maka tidak heran kalau ada perang dunia ke tiga di rumah, ada piring terbang dan gelas meloncat, maksudnya pertengkaran yang tiada kunjung habis.

S = Sharing
Yang namanya berbagi menuntut sikap memberikan diri dan juga mendengarkan pasangan anda, tatkala menjalani hidup bersama semestinya kita peka terhadap pasangan tersebut. Selain itu juga penuh pengertian memahami orang lain. Pada waktu berpacaran yang kita temukan adalah segala kebaikan, namun apabila sudah menikah keburukan itu muncul. Mulai dari yang negatif, ketidak-rapian, kurang tertib, jorok dan sebagainya. Itu sebabnya ada orang mengatakan kepada kita apabila belum nikah bukalah mata lebar-lebar, namun setelah menikah mesti tutup sebelah mata.

Berbagi juga berarti saling menanggung kesulitan atau persoalan, sehingga tercipta adanya saling pengertian. Kita yang berasal dari keluarga, latar belakang yang berbeda, tradisi yang tidak sama, apabila hendak dipersatukan tentu menimbulkan berbagai kesulitan, untuk itu dibutuhkan saling pengertian, dan saling mengalah; sungguh indahnya memiliki pasangan yang demikian.

T = Talking (Berkata)
Saling berkomunikasi juga sangat penting di dalam hubungan coeok dan cewek. Kehidupan di dunia yang begitu keras yang mengharuskan setiap orang sibuk bekerja, sering kali kita kehilangan komunikasi satu dengan yang lain, sebab yang terjadi adalah komunikasi seputar bisnis atau kerja. Sewaktu baru berpacaran ungkin berkomunikasi via telpon berjam-jam tidak masalah, surat menyurat sampai panjang lebar dan segudang, namun setelah menikah hal itu tidak dilakukan lagi, sebab dianggap dekat dna setiap hari bertemu. Padahal dengan kesibukan yang ada, maka setiap hari bertemu bukan berarti komunikasi, namun mungkin masingmasing mengurus urusan tetap memperhatikan satu dengan yang lain. Kegagalan di dalam komunikasi ditandai dengan seringnya menghindari diri berkomunikasi, misalnya trauma kalau ntar ngomong jadi bertengkar atau menyakiti hati, lalu yang berpacaran menjadi ngajak nonton, ngajak jalan dan makan-makan. Sehingga akhirnya sudah berpacaran bertahun-tahunpun tidak sanggup mengenal lebih dalam tentang pasangannya. Masalahnya akan menjadi besar tatkala mereka bermaksud menikah, nah waktu itu kebobrokan masing- masing bakal terbongkar.

Sebenarnya Komunikasi itu tidak harus melalui kata-kata, kadang senyum, gerakan, peragaan dan sebagainya termasuk komunikai. Seorang cewek yang pada waktu cuci piring kedengarannmya seperti dibanting, kita tahu dia lagi emosi, nah kalau sadar lagi emosi, maka harus cepat-cepat menegendalikan diri. Pakailah pikiran yang diberikan Tuhan untuk menguasai emosi kita, jangan terbalik, sehingga emosi yang menguasai pikiran kita.

Seorang suami yang baru selesai bertengkar dengan isterinya memutuskan untuk tidak mau saling menyapa. Pagi-pagi sang suami telah berangkat ke kantor dan sekarang dilakukan tanpa pamit pada isterinya. Malam sehabis makan, ia langsung masuk ke kamar dan tidur, demikian yang dilakukan suami setiap hari. Sementara itu isterinya juga tidak mau menyapa suaminya, baginya yang penting ia sudah menyediakan makanan untuk suaminya, dan itu sudah cukup Suatu malam, karena keesokan harinya, si suami harus berangkat ke kantor lebih pagi, maka ia cepat-cepat pergi tidur. Namun sebelumnya, ia terlebih dahulu menulis di secarik kertas satu kalimat yang berbunyi "Ma, besok pagi jam 05.00 bangunkan saya ya..." Salam Papa. Lalu ia meletakkannya di atas meja dan tertidurlah pulas. Keesokan paginya, si suami bangun jam 08.00, itu berarti ia terlambat tiga jam. Ia marah sekali, sebab isterinya tidak membangunkan dia. Tetapi ketika ia turun dari tempat tidur, ia melihat secarik kertas, tetapi bukan tulisannya yang kemarin, melainkan tulisan isterinya yang berbunyi "Pa, pa bangun, sekarang sudah jam 05.00, nanti engkau terlambat? Salam Mama. Dari cerita di atas, kita dapat memetik pelajaran bahwa, gengsi, telah berakibat fatal. Seandainya kita komitmen untuk menjadikan pasangan kita the F-I-R-S- T, maka satu dengan yang lain tidak perlu saling ngotot, bayangkan saja kalau satu dengan yang lain saling mengalah. Jika anda punya pacar saat ini, yakinkan dia juga membaca tulisan ini, sehingga adanya keseimbangan, anda tidak hanya mempraktekkanya sendirian, pasangan anda juga mempraktekkannya. Sekali lagi, jadikan pasangan anda the F-I-R-S-T

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Apa itu " STRESS " ?

Kata stress bermula dari sebuah kata latin “stringere” yang berarti ketegangan, dan tekanan. Stress merupakan reaksi yang tidak diharapkan yang muncul karena tingginya tuntutan lingkungan pada seseorang. Keseimbangan antara kekuatan dan kemapuan terganggu. Bilamana stress telah mengganggu fungsi seseorang, dinamakan distress. Distress kebanyakan dirasakan orang jika situasi yang menekan berlangsung terus menerus (tugas yang terlalu berat, atau tugas yang tidak mampu dilakukan karena situasi yang tidak kondusif atau stress yang disebabkan oleh trauma)

Stress tidak selalu bersifat negatif. Sebaliknya stress juga dapat, untuk sementara, menghasilkan sebuah prestasi yang tinggi. Proses penanggulangan stress yang spontan ini merupakan sebuah proses kompensasi. Bila bentuk kompensasi ini berlangsung terlalu lama, stress pada akhirnya akan menemukan titik jenuh dan berbalik menimbulkan berbagai macam gejala yang sering kali tidak dapat dimengerti orang yang bersangkutan, itulah yang disebut orang akhir-akhir ini dengan istilah burnout.

Di berbagai negara, gejala stress sangat menonjol, terutama di negara maju, dimana faktor kompetitif merupakan faktor yang sangat menonjol. Di negara yang sedang berkembangpun, terutama di kota besar, penyebab stress juga tidak banyak bedanya dengan negara maju. Sedangkan di daerah yang terbelakang, dimana perjuangan hidup masih merupakan target yang utama, stress juga merupakan gejala yang cukup banyak mempengaruhi kesehatan masyarakat. Apalagi stress yang dialami orang didalam daerah konflik, baik yang bersenjata maupun tidak, dimana keamanan merupakan faktor penting yang bila tidak diatasi, menimbulkan stress yang bersifat kolektif (trauma kolektif ). Stress kolektif inipun mudah terjadi karena bencana alam, seperti bencana Tsunami baru baru ini. Kolektif stress, adalah stress yang dialami orang banyak, terdiri dari stress primer yaitu korban langsung terkena bencana dan stress sekunder yaitu stress yang dialami oleh masyarakat luas yang secara tidak langsung menjadi korban karena mereka melihat, mendengar, atau kehilangan anggota keluarganya.

Stress kebanyakan tidak disadari oleh orang yang bersangkutan, banyak dari mereka yang pergi mengunjungi dokter karena mengalami berbagai macam keluhan fisik. Biasanya mereka tidak memperlihatkan problem emosionalnya. Hal ini disebabkan karena mereka tidak dapat mengkaitkan problem emosional dengan keluhan fisik yang diderita. Oleh karena itu, penggalian informasi dan latar belakang berbagai gejala fisik tersebut tidak bisa dikesampingkan.

* Diambil dari Makalah Dr. Lily Djojoadmodjo (Netherland) pada Indonesian Acupuncture Expo dengan judul Psikosomatik & Terapi Dengan Akupunktu

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Jangan pernah menyerah sebelum adanya ikhtiar

" Ngaji bro "

my slide

My Slideshow: Rizqi’s trip to Jakarta, Java, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Jakarta slideshow. Create your own stunning slideshow with our free photo slideshow maker.